Kamis, 01 Juni 2023

Menapaki Bisyarah Rasulullah antara Konstantinopel dan Roma




Apa itu Bisyarah?

Bisyarah adalah Janji Allah yang diturunkan kepada ummatnya berupa kabar gembira yang disampaikan melalui Al-Qur’an maupun melalui ucapan Rasulullah secara langsung. Bisyarah ini menjadi sebuah pertanda akan kebenaran islam yang pasti terjadi dan sekaligus menjadi penyemangat bagi kaum muslim menyongsong kemenangan islam dan menorehkan tinta emas yang mampu mengubah sejarah peradaban dunia.

Ada banyak kabar gembira yang Allah sampaikan pada kaum muslim, salah satunya adalah pembebasan konstatinopel dan Roma. Bisyarah ini disampaikan oleh Rasulullah dalam sebuah hadist sahih :

Abdullah bin Amru bin Al-ash berkata: “Ketika kami duduk di sekeliling rasululullah saw untuk menulis, tiba-tiba saw ditanya tentang kota manakah yang akan ditaklukan terlebih dahulu, konstantinopel atau roma? Rasululullah menjawab kota heraklius ditaklukan terlebih dahuu (maksudnya konstantinopel).” H.R Ahmad.

Dengan jelas ucapan Rasulullah diatas menjelaskan bahwa ada dua kota besar yang akan di taklukan oleh kamu muslim, yakni konstantinopel dan roma. Kedua kota tersebut merupakan pilar peradaban barat yang besar pada masa itu. Kota konstantinopel ( Byzantium ) merupakan ibu kota imperium timur yang menurut hadist diatas akan ditaklukan pertama kali, sedangkan Kota Roma merupakan ibu kota imperium barat yang kemungkinan saat ini berada di Italia (Roma) yang akan ditaklukan setelah konstantinopel.  

Salah satu Bisyarah ini telah terwujud sesuai dengan hadist Rasulullah dimana pada tanggal 29 mei 1453 Kota konstantinopel akhirnya ditaklukan oleh kaum muslimin, yang dipimpin oleh seorang amir (panglima) yakni Muhammad Alfatih atau Sultan Muhammad  II bin Murad II.

Kalian pasti akan membebaskan Konstantinopel,  sehebat-hebat Amir (panglima perang) adalah Amir-nya dan sekuat-kuatnya pasukan adalah pasukannya. H.R Ahmad

Lalu bagaimana dengan Roma?

Berdasarkan Hadist diatas, setelah konstantinopel, Roma akan ditaklukan oleh kaum Muslim selanjutnya. Namun,lebih dari 7 abad berlalu setelah pembebasan konstantinopel, Roma masih belum ditaklukan hingga saat kini. Ini bermakna bahwa kemungkinan penaklukan roma akan terjadi pada masa kini atau masa depan. 

Namun agama islam sendiri sebenarnya telah sampai ke Roma, sejak abad IX islam sudah masuk dan berkembang di negara ini.  Bisyarah Rasulullah sendiri menjelaskan bahwa suatu saat Italia akan dipimpin oleh kempemimpinan islam, dan ini tidaklah mustahil. 

Namun meski demikian menaklukan Italia memiliki tantangan yang besar. Pasalnya Roma merupakan ibu kota dengan mayoritas agama Kristen katolik yang dipimpin oleh Paus, dimana kepimpinan itu telah menduduki kota Roma selama lebih dari 2000 tahun. 

Bagaimana cara menaklukan Roma ?

Ada beberapa pendapat mengenai penaklukan Roma, pendapat pertama yakni dengan jalan “Damai” sebagian ulama menyatakan bahwa ada kemungkinan penaklukan Roma dapat dilakukan dengan Damai atau tanpa perang, hal ini diprediksi berdasarkan kiprah umat muslim di Italia yang semakin terlihat.

Umat muslim di negara Menara pisa itu pun sudah memiliki kesempatan untuk ikut andil didunia politik, selain itu gencarnya dakwah kaum muslim dan mudahnya informasi mengenai islam yang didapat oleh penduduk Italia baik dari buku, internet, flatform digital, dan lain sebagainya secara tidak langsung memberikan kesadaran bagi penduduk Italia untuk memeluk islam. 

Namun pesatnya perkembangan islam di Italia ini pun tak ayal menyebabkan ke khawatiran bagi  sebagian pihak atau kalangan non-muslim itu sendiri khususnya para penganut Kristen katolik. Adalah Silvio Berlusconi salah satu Mantan Perdana Mentri Italia yang menyatakan kekhawatirannya pada umat muslim yang hendak mengubah kota utara di italia, Milan menjadi kota Muslim. 

Hal ini tentu saja menjadi tantangan terbesar bagi para tokoh yang memiliki keyakinan untuk menaklukan Roma dengan jalan damai, dimana akan ada perlawan besar dari orang-orang yang tidak ingin islam tegak di Italia. 

Oleh karenanya pendapat bahwa jalan damai bisa dilakukan untuk menaklukan Roma boleh dibilang masih dikatakan lemah, meski demikian tidak menutup kemungkinan bahwa hal tersebut akan terjadi. Sebagai umat muslim kita patut mengusahakannya. 

Pendapat kedua, Roma dapat ditaklukan dengan jalan perang,  mengingat dahulu Konstantinopel ditaklukan dengan peperangan yang besar, tidak menuntup kemungkinan pula bahwa Roma ( Peradaban Barat modern ) dilakukan dengan jalan perang yang lebih dahsyat dari pembebasan Konstaninopel. Wallahu’alam.

Terlepas dari apa yang akan terjadi saat penaklukan Kota Roma, Sebagai umat muslim kita hanya perlu meyakini bahwa bisyarah Rasulullah pasti akan terjadi sama halnya seperti penaklukan kota Konstantinopel. Bahkan dari hadist diatas para sahabat sama sekali tidak meragukan Bisyarah tersebut, ini terbukti dari pekataan mereka saat bertanya pada Rasulullah yakni “Kota manakah yang akan ditaklukan terlebih dahulu Konstantinopel atau Roma?” Para sahabat tidak bertanya dengan perkataan yang meragukan seperti “Mungkinkah kita menaklukannya?”

Hal ini menjadi bukti bahwa para sahabat begitu meyakini Bisyarah tersebut, meyakini dengan hati meyakini hal yang belum terlihat secara pasti oleh mata mereka, Begitupun dengan penaklukan Roma itu adalah yang pasti akan terjadi, Tugas kita tak hanya menunggu tapi juga harus mempersiapkan diri, barangkali masa itu akan tiba di masa kita sekarang atau masa setelah generasi kita (anak, cucu kita ). 

Setidaknya, kita bisa ikut andil mewujudkan bisyarah tersebut dengan mengubah diri dan generasi kita dengan cara Meneladani karakter para sahabat Rasulullah terkhusus Al-fatih. Jika kita gali lebih dalam sosok Al-fatih adalah pemuda yang memiliki visioner dan keyakinan kepada Allah dan Rasulnya yang begitu tinggi, ia memiliki Jiwanya selalu haus akan ilmu dimana semasa hidupnya ia tak pernah berhenti mempelajari banyak hal seperti Al-Qur’an Hadist, Fikih, sejarah, kemiliteran, dan lain sebagainya. 

Alfatih sendiri adalah sosok yang taat dalam agama, ini terbukti dari berbagai catatan yang menggambarkan sosoknya yang tak pernah absen dalam menjalankan shalat rawatib dan tahajud, yang terpenting ia tak pernah berhenti berdakwah dan menanamkan keyakikan pada pasukannya mengenai janji Allah.

Satu hal yang harus kita yakini Bisyarah ini pasti terjadi, maka pastikan kita ikut berperan sekecil apapun peran kita. Bisyarah ini adalah satu tanda kebangkitan islam yang kedua, Metode kabangkitan islam tidak akan jauh berbeda dengan yang pertama, dan Rasulullah mengatakan bahwa ini merupakan kebangkitan islam yang terakhir sebelum akhir zaman.

  Pertanyaannya siapkah kita ikut berperan ?







Referensi: 

Siauw, Felix Y. 2020. Beyond the Inspiration. Jakarta Barat : Al-FATIH PRESS.

Bisyarah Rasulullah dan Janji Kemenangan dari Allah | Putera Al Fatih (wordpress.com)

Bukan dengan Meriam dan Mesiu, Islam Tumbuh di Italia | Republika Online

Menyambut Bisyarah: Akankah Kota Roma Takluk? - VOA-ISLAM.COM













Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Menapaki Bisyarah Rasulullah antara Konstantinopel dan Roma

Apa itu Bisyarah? Bisyarah adalah Janji Allah yang diturunkan kepada ummatnya berupa kabar gembira yang disampaikan melalui Al-Qur’an maupun...