1/366
Tahun ke empat, lelaki pertama yang dicinta itu pergi.
Ya Rabb, Bapak telah jauh melangkah disana.
Dan kisahku baru akan dimulai disini.
2/366
Dan aku tidak lagi menyimpan harapan kecuali pada-Mu.
Ya Rabb. Maka bimbinglah langkah ini, bimbinglah setiap rasa yang tumbuh didalamnya,
aku tidak ingin lagi merasa takut pada
apapun yang datang ataupun yang hendak pergi.
Sebab, aku tau hanya Engkau yang
benar-benar menetap mencintai, melindungi, membersamai hamba.
3/366
Duhai pemilik hati, Engkau tau betapa lemahnya jiwa ini.
Dunia telah mengkerdilkan diri ini bahkan sesuatu yang terlihat indah sekalipun
terasa begitu menakutkan.
Duhai pemerhati, diri ini ingin berjalan kepada Mu mengikuti langkah kekasih MU
tapi lagi-lagi semua terasa fana, entah yang mana yang benar dan mana yang
terlihat benar.
Duhai Allah, cintaku, aku sedang takut menduakan-Mu, aku sedang takut untuk memetik
rasa yang Kau titipkan,
bagaimana jika aku salah langkah, bagaimana jika aku tersesat?
4/366
Bagaimana rasanya, mengenang orang-orang yang dulu pernah menjadi
bagian dalam hidup kita?
mereka yang pernah tertawa, berbicara, berjalan bersama dan kini berada dalam
dunia yang berbeda .
Dan entah apa yang mereka hadapai . Dunia ini membuatku takut, tapi aku tau
mereka jauh lebih takut
tapi, mereka tidak memiliki pilihan lain selain menghadapi hal-hal yang mungkin
jauh lebih mengerikan.
Duhai, aku kembali belajar bahwa aku masih memiliki pilihan sebelum saatnya aku
tak lagi mampu memilih. Duhai pemilik diri, bimbing langkahku, menghadapi ujian cinta-Mu saja aku takut
apalagi menghadapi kebencian-Mu.
5/366
Bersiaplah, untuk apapun yang terjadi, Diapun tengah
mempersiapkan.
Semoga fase kehilangan tak lagi ada,
Semoga terganti dengan banyak hal yang lebih indah.
6/366
Ya Rabb, Engkau tau betapa lemahnya perasaanku.
Ia seringkali tergoda, pada apa yang terlihat,
Ia seringkali terbawa, pada yang bukan hakknya,
Ia seringkali melampaui batas, ia pun seringkali menutup
logikaku.
Ya Rabb, aku ingin berhenti dari semua keburukan hati.
Maka, aku hanya ingin menyukai seseuatu karena Mu,
Jika kau titipkan cinta Mu untukku melalui seseorang, sadarkanlah
bahwa sesungguhnya Engkaulah pemilikku.
Aku tak mau lalai, izinkan aku mencintai seseorang yang tak
ada alasan lain kecuali karena Engkau.
7/366
Wahai pemilik rasa akan aku akui semua rasa dan resahku.
Aku rindu tapi aku takut, aku malu tapi aku tak bisa
menghentikan hatiku.
Yaa Rahman, apapun yang akan terjadi esok, bimbinglah hamba.
Lindungi hamba dari hawa nafsu atas ujian rasa yang terbalas,
jika memang itu belum
saatnya, mampukan diri ini untuk ikhlas,
jika hamba kembali harus menunggu, mampukan diri ini untuk
bersabar.
8/366
Ya Rabb, aku tetap berusaha bersyukur walau hatiku selalu
mengukur padahal nikmat Mu tak terukur.
Ya Rabb, hati ini selalu bertanya Mengapa aku merasa masih
berdiam diri saat perjalanan insan lain jauh melampauiku.
Ya Rabb, jangan biarkan hatiku tersisip rasa iri dan dengki,
Aku ingin menerima, memasrahkan, semua yang tak dapat kukendalikan pada Mu.
Beri aku kesabaran, agar aku tak menuntut Mu.
Ya Rabb, aku tau Engkau sebaik-baik perencana, tapi izinkan
aku meminta, karena aku tak memiliki tempat meminta, kecuali pada Mu
Ya latif, gantilah apa yang pergi dan hilang dari hamba
dengan yang lebih baik,
Gantilah air mata yang jatuh dengan bahagia yang Kau Ridhai.
9/366
Maaf, hari ini aku kembali mengeluh lagi-lagi aku bertanya
mengapa?
Maaf, ternyata aku hanya manusia.
Duhai, pemilik ragaku, aku hanya sedang takut dan cemas,
tapi semua adalah milik Mu.
Lagi-lagi aku hanya manusia, aku tak memiliki kemampuan.
Maka, Rengkuh jiwaku yang lemah dan bertambah.
Aku tak lagi memiliki sandaran kecuali Engkau.
10/366
Ya Rabb, aku tak memiliki pendengar sedang ragaku tak
baik-baik saja.
Maka pada Mu ku tuangkan segala resahku, Terimakasih.
karena pada bagian tersulit dalam hidupku aku tau Engkau menyayangiku.
11/366
Aku tak tersungkur, aku sedang dibentuk.
Aku tak tertekan, aku sedang dipersiapkan untuk naik.
Aku bukan tidak beruntung, aku sedang memahami.
Aku berprasangka, barangkali semesta sedang diperintahkan
untuk bersiap,
Mungkin yang indah, yang istimewa, akan segera tiba.
Jika bukan karenaku, aku tenang sebab doa ibu sedang melesat
di atas Arsy
Ya Rabb, aku bersyukur meski bentuk kasih sayang Mu terkadang begitu berat, namun aku tau itu yang terbaik.
12/366
Tak apa, Allah yang akan memampukan.
Tenanglah semua akan berlalu,
Terimakasih, kamu Nampak sudah melampaui diri mu sendiri.
Bertahanlah, dunia memang tempat Lelah namun bahkan
kesulitannya pun tetap ada akhirnya.
Hanya Allah yang kekal, tidak dengan semua ujianmu.
13/366
Duhai pemilik malam Rajab
Aku tau hanya Engkau satu-satunya yang selalu melihatku,
Hanya Engkau yang selalu setia mendengarku,
Hanya Engkau tempatku bersandar,
Malam ini, aku meminta hilangkanlah semua ketidaktentraman
dalam dadaku.
Aku menyerahkan urusanku kepada Mu.
Cintai aku, dan pertemukan aku dengan banyak cinta yang
menuntunku kepada apa-apa yang Kau cintai.
14/366
Ya Rabb, aku hampir terjerembab, maka beri aku keputusan
terbaik.
Aku tidak tau bagaimana cara mengendalikannya, aku tidak mau
terjatuh pada kebencian Mu tersebab rasa cinta.
Bantu aku menyikapi, jika seseorang akhirnya jatuh cinta kepada ku, biarkan ia mencintai Mu lebih dari segalanya.
15/366
Aku tidak ingin takut untuk melepaskan sesuatu karena Mu,
Aku tak ingin bersandar, dia mungkin bukan yang terbaik,
bukan pula yang di cari.
Keberadaannya ternyata hanya membuat jiwaku tak tenang, ibadahku
terganggu.
Aku tidak mau jatuh
terlalu dalam, aku tidak mau membuang waktu, aku pun tidak hendak mencari tau
apa yang sebenarnya ia rasakan.
Ya Rabb, segalanya adalah milikmu, aku tidak mampu
mengubahnya.
Ya Rabb, temani hamba, beri hamba petunjuk bagaimana harus
bersikap, hamba terlalu lemah.
Aku takut rasa ini bukan berasal dari Mu, akupun tak mau ditungganggi oleh hawa nafsu.
16/366
Teguhkan diri ini Yaa Rahman.
Aku ingin menjaga diri, impianku terlalu besar jika hanya
berakhir menjadi istri yang menunggu suami pulang.
Aku belum berhasil, ternyara aku tak mampu menghindar dan
menjauh.
ternyata tidak semudah itu, aku tidak mau masuk terlalu
dalam.
Fikiranku sudah gila menduakan-Mu,
Dia bahkan bukan hakku, aku tak mau sibuk dengan urusan ini.
17/366
Duhai diri, bagaiamana dengan Tahajud, duha, dan hafalanmu?
Bagaimana dengan pemahamannmu, dengan komitmen yang sudah ku
bangun selama ini?
Ya rabb, aku mengakui kesalahanku, aku menyadarinya.
Tapi, ternyata aku kalah, bagaimana jika aku tak lulus
dengan ujian ini?
Apa bedanya aku dengan mereka yang lupa pada hakikat cinta
yang sebenarnya?
Aku menyadari Engkaulah Tujuanku, dan aku tak mau terjatuh,
Ya rabb aku memanggil-Mu maka rengkuh diri ini jika kelak ia
terjerembab.
18/366
Ya Rabb, apa yang akan terjadi?
Hati ini sudah terbawa perasaan, logika berkata ini salah
tapi ternyata hati ini begitu lemah.
Ya Rabb, aku tak mampu, hendak kubuat ia mengenal-Mu namun
ternyata justru ia mengalihkanku dari-Mu
Ya Rabb, ambil alih semua rasa yang hadir, aku ingin berlari
darinya, aku ingin berlari pada-Mu.
19/366
Duhai diri, tetaplah mati rasa, maafkan dan tolong dirimu.
Jangan biarkan ada yang lain bertahta dalam hati
melebihi-Nya.
20/366
Ya rabb, aku tau Engkau tengah
mengujiku saat aku tengah berjuang mencintai-MU dan kekasih-Mu.
Ya Rabb, aku tidak
tau bagaimana pandangan-Mu terhadapanku, aku sudah pada tingkat apa?
Aku khawatir, jangan-jangan
aku bahkan belum melangkah sama sekali.
Ya rabb, berat,
ternyata hati ini begitu lemah bagaimana aku mencintai-Mu saat dihati ini
bertahta yang lain?
Ya Rabb, andaikan
rasa ini hadir untuk-Mu, andaikan saat hamba sibuk hamba tetap mengingat-Mu
seperti apa yang hati dan fikiranku lakukan untuknya.
Ya rabb, sungguh
ini tidak adil, bagaimana orang yang tidak berkontribusi apapun dalam hidupku
bisa membuat hati ini begitu tak tenang?
Bagaimana mungkin
aku akan menyerahkan hatiku pada orang yang bahkan tak tau untuk apa tujuannya
hidup?
Bagaimana mungkin
aku mencintai orang yang bahkan tak mencintai-Mu?
Ya rabb, ternyata
aku hanya manusia biasa ini semua tentu ada dalam kehendak-Mu.
Entah episode
seperti apa yang akan Engkau tuliskan selanjutnya,
Ya Rabb, hamba
mengakui bahwa hati ini bertaut padanya, sosok yang tak memiliki hak apapun
sekalipun itu hanya selipan rindu.
Ya Rabb, jika rasa
ini belum pantas, maka pantaskan hamba untuk mencintai karena Mu, pantaskan
hamba untuk dicintai karena Mu.
Jika memang tak
pantas ambil alih, jangan biarkan hamba tenggelam dalam angan-angan yang dikendalikan
selain Engkau.
21/366
Ya Rabb, Engkau yang menggenggam hati, dalam hati ini
memilih-Mu dan hamba sedang berusaha.
Untuk apapun yang akan terjadi, apapun rasa yang akan hamba
temui, jika kelak kecewa atau terjerembab tarik hamba, Engkau tempat hamba
berlari.
Ya Rabb, hamba tak akan mampu mengubah seseorang, dan hamba
tidak akan berharap apapun.
Maka, ambil alih segalanya, aturkan segalanya.
22/366
Duhai yang maha menggenggam hati,
Aku memohon penjagaan-Mu,
Maafkan jika diri ini
seringkali lemah,
Aku hendak mencintai-Mu, dan Engkau hendak mengujiku.
Akan aku hadapi asal Engkau tak pergi, asal Engkau tetap
bertahta,
Meski seringkali aku lemah, seringkali pula kalah.
23/366
Aku berserah,
Aku tidak menunggu apapun, aku menunggu Pilihan-Mu.
24/366
Bagaimana jika dia? Bagaimana jika bukan?
Ya rasyid, aku ingin mencintai-Mu, aku ingin Ridha-Mu.
Siapapun yang Kau takdirkan kelak, aku ingin dia
mencintai-Mu lebih dari apapun.
25/366
Bagaimana mungkin aku akan tumbuh dengan sosok yang rapuh,
Hidup telah menempaku menjadi kuat, dan kelak nanti aku
berharap tak harus letih menguatkan imamku.
Aku berharap ia yang jauh lebih ditempa, lebih kokoh sebelum
menemuiku.
26/366
Apa kau rindu?
Apa kau bertanya mengapa?
Apa yang tengah terbesit dalam benakmu?
Apakah kau berfikir tentang-Nya?
Apakah kau sudah mengenal dirimu dan pencipta-Nya?
Apakah kau sudah memahami makna cinta?
Sekuat apakah setelah hidup menempa mu selama ini?
seberani apakah kau menghadapi apa yang akan terjadi?
Mari bertemu saat kau sudah menemukan jawabannya.
Aku menunggu, berjalanlah aku pun sedang diperjalankan.
Hingga kelak, ruang dan waktu akhirnya mempertemukam dengan
takdirnya, Bersama atau saling
melepaskan.
27/365
Pada-Mu, setiap do’a yang kulangitkan tak pernah tak
terkabul,
Walau seringkali Kau wujudkan dengan cara yang belum
kupahami,
Maafkan, aku masih sibuk bertanya, menerka sesuatu yang
menjadi urusan-Mu.
Maafkan, jika diri ini seringkali berprasangka, jiwa ini
hanya sedang terbentur hawa nafsu.
Aku menunggu, menanti jawaban Mu.
Duhai, Engkau yang mencintaiku,
Cinta seperti apa yang hendak Engkau tunjukan?
Seringkali, aku ingin berlari.
28/365
Takdirku telah usai Kau tuliskan, namun kisah ini belum
usai.
Entah akan seperti apa langkah episode ini berjalan,
Diujung persimpangan jalan, aku berlari meninggalkan apa
yang ingin kugapai.
Ku lepaskan semua yang tampak menyakitkan,
KU tinggalkan karena aku tak ingin patah berharap pada
selain-MU,
Namun ternyata itu tak semudah yang kukira, dan celakanya
aku telah jauh berharap.
Lalu kini aku bersimpuh, meminta sembuh.
28/365
Aku ingin mengejar-Mu, apa aku sudah mendapatkan-Mu?
Wahai Engkau pemilik nama Al-Baaqi, bolehkah diri ini
menaruh harapan besar pada-Mu?
Bukankah Kau tak kan mengecewakan siapa saja yang meminta
pada-Mu.
Aku tau aku tak sendiri, ada banyak jiwa yang juga tengah
berjuang mengikhlaskan.
Maka, tunjukanlah dengan cara yang tak terduga, dengan cara
yang dihendaki, dengan cinta yang Kau ridhai.
30/365
Tak ada lagi nama yang ku Tuju dalam setiap
tulisan-tulisanku,
Ku untaikan Pada-Mu, pada Engkau yang tak pernah berhenti
melihatku,
Pada satu-satunya yang mampu menjawab segala resahku.
31/365
Dan dia kembali, bagaimana jika aku kembali lupa?
Apa yang tengah engkau rencanakan?
Ambil alih segala rasa yang menuntutku pada selain-Mu, karena
Engkau yang paling tau sedangkan aku tidak.
32/365
Andai dulu aku tak membuka diri, tak akan ada harapan dalam
angan yang kosong.
Aku akan baik-baik saja tanpa rasa ini,
Hanya saja mungkin ini pun adalah perjalan takdir yang
Engkau rencanakan,
Yaa Rahman, Engkau menghendaki diri ini untuk kembali
belajar,
Semoga ini bukan hukuman, akan ku tempa rasa sukar dalam
melepaskan,
Akan aku hadapai ketidak tenangan diri, akan ku ikhlaskan
apa yang belum saatnya ku genggam.
Duhai, bahkan diri ini pun cemburu, bagaimana mungkin aku
mengingatnya setiap saat.
Indahnya semesta bahkan tak mampu mengalihkannya, betapa
besar rasa cemburu-Mu?
Sungguh, ini tidak adil. Duhai takdir, jika bukan dia yang
tertulis disana cepatlah episode ini terlewati, cepatlah berlalu.
33/365
Mengapa jalan mencintai-Mu begitu berat, Kau uji dengan rasa
ini.
Bagaimana jika Engkau memanggilku saat rindu ini bukan
untuk-Mu?
Bagaimana jika aku kembali padamu saat aku lebih mencintai
yang lain dari-Mu?
Lalu entah darimana, hati ini lirih menjawab.
Bersabarlah wahai diri, menetaplah.
Allah mencintaimu, meski Engkau tertatih mencintai-Nya.
34/365
Tetaplah mati rasa, jika bukan dia takdir yang tertulis.
35/365
Duhai, Engkau pemilik Hati.
Jagalah segumpal daging itu agar tak jatuh pada Cinta yang
bukan karena-Mu.
36/365
Ternyata, aku tak mati rasa.
Apakah ini kesengajaan yang Engkau rencanakan?
Apakah justru dengan ini membuatku dekat dengan-MU?
Aku menjauh, berharap menemukanMu dalam hati yang rindu.
Tapi ternyata rindu ini masih bertaut padanya.
Ya Rabb, jangan biarkan rindu itu membesar jika bukan
karena-Mu.
Engkau yang Maha tau, aku mengadu, hati dan fikiran ini tak
bisa berhenti merindu.
37/365
Dunia membuatku lemah,
Tapi takdir memaksaku menjadi kuat.
Seringkali aku tak sadar tengah dibentuk,
Seringkali aku bertanya mengapa episode takdirku tak seperti
manusia lain,
Namun, apakah dengan menjadi berbeda aku sudah menjadi
istimewa dihadapan-MU?
38/365
Manusia dengan apa yang tak ia miliki.
Ya Rabb, dalam kesunyian malam.
Izinkan aku mengadu padamu, tepatnya aku meminta izin untuk
mengeluh.
Aku tau didiunia ini hanya Engkau yang memiliki cinta yang
tak tertandingi,
Aku tau Engkau yang tak akan meninggalkanku, hanya saja ternyata
aku hanya manusia biasa.
Akan kuakui aku iri pada takdir manusia lain,
Mengapa jalanku berbeda, Mengapa semua yang datang dalam
hidupku hanya hilang dan hilang.
Mengapa aku terlihat tak beruntung, kenapa aku harus lebih
banyak menunggu.
Ya Rabb, maaf aku mengeluh sebab aku tak punya tempat
bercerita.
39/365
Ya Mujiib, kesukaran ini, ketidaknyamanan ini semoga cepat
usai.
Mampukan hamba melalui urusan dunia ini,
Hamba ingin segera fokus mengejar hal-hal yang tertinggal,
Terlebih hamba ingin fokus pada-Mu.
40/365
Segala puji bagi-MU, terimakasih kesukaran ini telah usai.
Terimakasih meski tak mudah, namun Engkau tak mempersulit
Duhai diri, mari berdamai.
Tak apa, mari terima apa yang sudah berlalu dan aku belajar
darinya.
Allah yang Maha menggenggam hati,
Ya Allah urusanku yang itu telah selesai, serelah itu bantu
aku memperbaiki diri berlari pada-Mu.
41/365
Ya Raqiiib, Engkau yang Maha mengawasi.
Hati ini masih bergetar, tak tau untuk apa.
Dan aku tengah berjuang menata hati, memasrahkan segalanya
pada-Mu.
42/365
Hilangya jauh lebih baik dari kehadirannya,
Tak apa, bila semua harus kembali asing.
Allah Maha tau, insyaAllah ini hanya soal waktu.
Kehidupan akan kembali normal seperti saat dia belum
mengetuk hati ini.
43/365
Ya Rabb, Engkau yang maha memiliki, Yang Maha penjaga,
Duhai, Engkau sebenar-benarnya penjaga hati,
Engkau yang paling tau perasaan apa yang menggebu disegumpal
daging bernama hati ini,
Hamba tengah berjuang melawan hati karena hamba memilih
cinta-Mu.
Jika rindu ini berasal dari-Mu, maka akan ku ingat Engkau
Hingga kelak rindu ini menemukan hakknya atau terlupakan.
45/365
Ya Lathiif, untuk kisah yang Kau tuliskan.
Jadikanlah takdir itu luar biasa untukku,
Jika aku kembali menemukan kesukaran, dan kehilangan
Ingatkan aku bahwa semua adalah milik-MU,
Perjalankan aku selalu pada-Mu,
Tetapkan aku dijalan itu, dan Jangan Kau uji aku dengan
cinta yang membuatku lupa pada Cinta-Mu,
Lindungi hati ini dari sekecil apapun kekhilafan yang
terbesit,
Sampai Engkau ridha, sampai aku pulang dalam cinta-Mu yang
paling tinggi.
46/365
Ya Rabb, akan ku nikmati proses ini.
Aku merindu dan pada-Mu izinku mengadu,
Jika boleh memillih aku tak ingin rasa ini hadir,
Namun ujian ini pun atas kehendak-Mu,
Mudah bagimu untuk mengubahnya,
Aku menerima bagian ini, episode yang mendewasakan,
Episode mengikhlaskan untuk menuju cinra yang Engkau ridhai,
Maka, sampaikanlah aku ya Rabb.
47/365
Ya Mujiib, aku tau do’a-do’a ku tak tertolak
Sebab, hanya Engkau yang berkehendak mengabulkan,
Maka, tuntunlah hati dan langkah ini pada-Mu,
Tuntun apa yang ku tulis, apa yang kukatakan hanya untuk-Mu,
Aku sedang ingin melakukan pembuktian cinta, dan aku tau
Engkau tengah melakukan hal yang sama,
Malam ini aku kembali mengadu pada-Mu, dalam diamku
tersimpan jutaan rindu pada mereka yang mencintaiku dan yang kucintai
karena-Mu.
48/365
Ya Rabb, Aku kehilangan, namun aku menemukan-Mu disana.
49/365
Ya Rabb, semua adalah milik-MU, hamba memohon penjagaan Mu
atas apa-apa yang Engkau titipkan
Dan penjagaan-Mu dari rasa memiliki, sehingga hamba tidak
berlarut sedih dan kecewa,
Jika sesuatu Kau titipi itu Kau ambil.
50/365
Ya Rabb, aku terluka, Hatiku patah,
Bukan, bukan tersebab cinta tapi sebab ketidak mampuanku
dalam bertindak,
Ya Rabb, jika aku yang salah maafkan aku, lembutkan hatiku
untuk menerima dan meminta maaf.
Tapi, jika aku tak salah berilah keputusan terbaik Mu.
Aku kecewa sebab manusia Mu ya Rabb,
51/365
Dan kini aku menemukan, rasa kecewa, sedih, dan duka
seringkali tersebab karena dosa-dosaku sendiri.
Dan betapa Engkau begitu mencintaiku, Aku yang salah namun
darinya kau memaafkanku.
52/365
Ya Rabb, ternyata mencintai seseorang yang tidak
mencintai-Mu amatlah berat.
53/365
Rindu, ada wajah yang tinggal namun tak lagi meraga.
Ya Rabb, saksikanlah aku mencintai mereka karena-Mu
Maka cintailah mereka.
53/365
Sungguh, cinta adalah penderitaan yang paling menyakitkan
Namun juga nikmat yang paling besar.
Dan aku menerimanya,
54/365
Jatuh cintakan aku pada orang yang mencintai-Mu dan dicintai
Oleh-Mu,
Agar hanya Engkau yang menjadi alasan kami saling mencintai.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar