Jumat, 11 Desember 2020

Menjelajahi Pesona tebing 125

 


Tanggal 31 desember 2019, menjadi akhir sekaligus awal saya melakukan sebuah perjalanan ditahun ini. Sebuah tebing yang terletak Dikabupaten Bandung barat, tepatnya di daerah citatah berhasil menarik hati saya untuk singgah.

Seperti  namanya tebing yang terbentuk dari batuan kapur dan marmer ini memiliki ketinggian sekitar 125 meter, bagi para pencinta adrenaline tebing ini tentu tidak asing lagi tebing ini seringkali digunakan untuk aktivitas latihan memanjat, hiking, mendirikan camp dan tempat belajar untuk anak-anak.

Tebing yang beralamat lengkap di Bojong loa, Cipatat, Kab. Bandung barat ini memiliki akses yang terbilang cukup mudah, kita hanya membutuhkan wakut sekitar 5 hingga 7 menit cukup dengan berjalan kaki dari jalan utama untuk sampai disana, jika dari arah Cianjur tebing ini berlokasikan sebelum Situ Ciburuy, dan dari arah bandung tebing ini hanya berjarak 5 km dari pasar Padalarang.

Sampai disana saya disuguhkan oleh pemandangan tebing dan hutan-hutan kecil yang menghiasi sisi-sisinya, disanapun tersedia warung dan saung belajar yang biasa digunakan untuk belajar anak-anak yang mengunjungi tebing 125. Selain itu disini pun terdapat sebuah Gua yang terletak di gunung pabeasan yang berada tepat disamping tebing, gua ini terbentuk secara alamiah yang berbentuk cekung dan dapat disinari matahari secara sempurna.




Di kawasan inipun kita bisa melihat seluruh pemandangan dari daerah citatah dan padalarang, yang ternyata tidak hanya menawarkan pesona tebing 125 melainkan juga ada tebing 48, dan tebing 90 yang tak kalah indah.

Hanya saja, tebing yang dikelola kopasus ini sudah tidak seperti dulu lagi, banyaknya pabrik pertambangan yang berdiri sejak lama perlahan mengeksploitasi alam-alam disekitar, bukan hanya satu atau dua tempat melainkan hampir seluruh kawasan ini diambil sumber daya alamnya.

Bagi saya ini kelak akan menjadi momok yang menakutkan, banyaknya situs arkeologi dan kawasan wisata yang perlahan rusak dan bisa saja hilang oleh tambang jelas akan berdampak bagi masyarakat sekitar. Dan tulisan ini merupakan kepedulian saya atas keindahan alam yang tersisa, saya berharap akan ada banyak lagi masyarakat terutama pemuda untuk peduli menjaga kawasan ini, agar kelak anak cucu kita tidak kehilangan tempat-tempat terindah untuk belajar dan berpetualang.

artikel ini pun dimuat : 
https://www.rancah.com/travelling/19432/penasaran-dengan-pesona-tebing-125-baca-dulu-nih

Menapaki Bisyarah Rasulullah antara Konstantinopel dan Roma

Apa itu Bisyarah? Bisyarah adalah Janji Allah yang diturunkan kepada ummatnya berupa kabar gembira yang disampaikan melalui Al-Qur’an maupun...